Rabu, 13 April 2016

Lowongan Guru Paud

Senang dunia anak kecil, mari bergabung bersama kami….

LOWONGAN

Posisi :
1. Kepala Sekolah
2. Guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
Syarat untuk Kepala Sekolah / Guru PAUD :
1. Menyukai anak-anak dan dunia pendidikan
2. Bertempat tinggal diwilayah harapan indah, kota bekasi dan sekitarnya
3. Berkomitmen mengajar / menyiapkan materi pengajaran.
4. Khusus untuk calon kepala sekolah, bertanggung jawab untuk kurikulum, administrasi dan hubungan sekolah dengan berbagai pihak yang terkait.
5. Diutamakan pernah mengajar dan mengenal metode mengajar
6. Walau tidak harus, tapi kalau punya gelar S1 atau D3 di bidang pendidikan TK/PAUD akan menjadi nilai tambah.
7. Pendaftar yang memenuhi syarat akan diwawancarai.
8. Lamaran akan ditunggu sampai akhir 2016. Kirimkan lamaran via email:
alisha_nina@yahoo.com
Terima kasih.

Minggu, 03 April 2016

Terapi Autis Informasi Tentang ABA, Azalea Terapi Harapan Indah Bekasi

Autismanature
Berbagi informasi tentang masalah
tumbuh kembang anak
Metode Penanganan Autisma dengan
ABA (Applied Behavior Analysis)
Rate This
Sejarah ABA
Sejak tahun 1960-an, Ivaar Lovaas
menggunakan tehnik-tehnik
perubahan perilaku serta
memfokuskan pada pada strategi
untuk mengajar perilaku social,
menghilangkan stimulasi diri dan
mengembangkan kemampuan bahasa
pada anak autisma. Ketika program
tatalaksana intensifnya diterapkan
pada anak-anak autisma berusia
kurang dari 4 tahun, memberi tingkat
keberhasilan 89% ( 47% mencapai
mainstreaming dan 42 % dengan
berbagai tingkat integrasi ).
Pendekatan penanganan anak autisma
sangat dipengaruhi oleh hasil riset
yang dilakukan oleh B.F. Skinner,
yang secara ilmiah
mendemonstrasikan bahwa
consequence (konsekuensi, akibat)
memiliki pengaruh yang kuat dan
dapat diperkirakan terhadap suatu
perilaku (apakah perilaku tersebut
akan terulang lagi atau tidak
dikemudian hari ). Skinner menyebut
proses tersebut sebagai operant-
conditioning.
Teori Skinner berdasarkan pemikiran
bahwa belajar merupakan perubahan
pada perilaku. Perubahan pada
perilaku adalah hasil dari respons
individu terhadap kejadian (stimuli/
rangsangan) yang terjadi di
lingkungan. Jika suatu pola
Stimulus-Respons ( S-R ) tertentu
diperkuat ( diberi imbalan ), individu
terkondisi untuk berespons.
Reinforcement ( penguat/imbalan )
adalah elemen kunci pada teori S-R
Skinner. Suatu reinforcer adalah
segala sesuatu yang memperkuat
respons yang diinginkan. Jika
perilaku diikuti oleh konsekuensi
disukai oleh seseorang, perilaku
tersebut cenderung diulangi di
kemudian hari. Jika konsekuensi
adalah negative (tidak diberi imbalan/
penguat ), perilaku lebih kecil
kemungkinannya untuk diulangi.
Apakah ABA
ABA adalah kepanjangan dari Applied
Behavior Analysis. Di dalam ABA
terdapat struktur untuk melihat
perilaku, apa yang menyebabkan
mereka berperilaku demikian dan
bagaimana caranya untuk membentuk
atau menghilangkan perilaku
tersebut. Informasi dasar yang perlu
dipahami mengenai prosedur
pengajaran;
1. 1. Shaping
Merupakan suatu proses yang kita
pakai untuk merubah perilaku anak
menjadi perilaku yang kita harapkan.
sebagai contoh; jika anak hanya
belajar mengucapkan kata, lebih baik
ajarkan pegang atau meminta benda,
kemudian ajarkan cara menghasilkan
bunyi, sebuah suku kata berikutnya
bagaimana menghasilkan sebuah
kata.
1. 2. Prompting
Bantuan yang diberikan oleh asisten
terapis atau terapis itu sendiri untuk
mengajarkan respons yang benar.
1. 3. Fading
Bagaimana memecah bantuan yang
diberikan kepada anak, agar anak
tidak tergantung terhadap bantuan
yang diberikan.
1. 4. Chaining
Suatu kemampuan dipecah menjadi
unit terkecil, kemudian unit-unit tadi
dirangkai menjadi satu. Hal ini dapat
dilakukan dari urutan depan (forward )
ataupun dari belakang ( backward).
Contoh; mengajarkan mengatakan
“saya mau kue” , (forward ) Katakan
“saya”, katakan “mau”, katakan “kue”,
katakan “saya mau kue”.
1. 5. Penguat yang berbeda
Bedakan antara hadiah atau penguat
yang diberikan berbeda antara
respons yang diberikan bantuan dan
respons yang langsung benar atau
sesuai.
6. Instruksi atau SD (Discriminative
Stimulus)
Instruksi yang digunakan singkat,
jelas dan konsisten dan hanya
diberikan satu kali. Singkat
maksudnya adalah hanya terdiri dari
kata yang pendek, jelas adalah
perintah sesuai dengan apa yang
akan diajarkan dan hanya
mengajarkan satu aktivitas pada satu
saat, konsisten adalah kata yang
digunakan antar terapis dan keluarga
juga orang rumah harus sama persis.
Instruksi diberikan dengan suara
seperti sedang bicara dengan orang
normal, tidak dengan terlalu keras
atau membentak. Anak diberikan 3
kesempatan untuk merespon,
kesempatan yang ketiga anak harus
langsung dibantu bersamaan dengan
SD.
7. Respon anak (feedback)
Ada 3 kemungkinan respon dari anak
yaitu tepat, atau tidak sama sekali.
Apapun respon anak, berikan
konsekuensi yang sesuai. Respon
tepat diberikan hadiah berupa
makanan atau pujian, respon tidak
tepat atau tidak ada respon diberikan
kata tidak, ada juga setengah respon
benar maka akan diberikan kata coba
lagi. Mengatakan tidak dengan nada
yang datar bukan nada membentak
untuk respon yang salah, memberikan
hadiah bila respon benar berupa
pujian dengan nada yang sangat
gembira. Hadiah yang diberikan bila
respon benar dapat berupa pujian,
makanan yang disenangi atau
mainan, namun demikian lama
kelamaan hadiah akan dikurangi
sehingga hanya ada pujian saja.
8. Generalisasi
Supaya penyandang autisma tidak
hanya bisa keterampilan di ruang
terapi, maka diperlukan generalisasi
ditempat yang berbeda dengan orang
yang berbeda dan materi yang
berbeda.
9. Maintenance
Adalah generalisasi terus menerus.
Keterampilan yang sudah dikuasai
diulang kembali secara berkala
supaya tidak hilang.
10. Tantrum
Tantrum adalah kemarahan yang
terjadi pada anak yang dapat
dituangkan ke dalam perilaku
menangis, membuang barang,
mencakar, menghentak-hentak kaki
supaya dapat keluar dari belajar. Bila
anak tantrum, yang dilakukan adalah
diam seperti patung (ignore) ,
memalingkan pandangan dari muka
anak atau tidak memandang mata
anak, air muka tidak menunjukkan
kemarahan maupun kasihan, sabar
karena tantrum biasanya berlangsung
cukup lama. Anak tidak boleh
dibentak saat tantrum karena dapat
diartikan sebagai suatu perhatian
yang menyenangkan anak dan anak
akan melakukan lagi untuk
mendapatkannya. Bila badan anak
besar dan berusaha untuk keluar dari
belajar maka ignore sambil mengunci
seluruh badan anak sehingga sulit
untuk bergerak, ketika anak diam
berikan pujian.
Tatalaksana Perilaku ABA
1. a Umur Penanganan Terbaik
Umur penanganan yang terbaik untuk
memulai intervensi secara intensif
adalah sebelum memasuki usia 5
tahun. Hasil penelitian melaporkan
bahwa hasil intervensi terbaik yang
didapat adalah pada anak yang mulai
diberikan intervensi pada usia 2 atau
3 tahun (Maurice, 1993:39). Alasan
mendasari hal ini, bahwa
perkembangan otak sangat pesat
dalam 3 tahun pertama kehidupan
anak, kemudian menurun sampai
dengan usia 5 tahun, dan sangat
menurun pada usia antara 5 sampai 7
tahun, setelah itu di atas usia 7 tahun
perkembangan otak relatif lambat
(Sutadi: 2002).
1. b. Tempat Terapi
Yang pertama harus dipahami oleh
anak autisma pada saat awal
intervensi dilakukan adalah, anak
harus belajar memahami keberadaan
rumah tempat tinggalnya dan fungsi
keluarganya. Ketika anak sudah
menguasai mengenai lingkungan
tempat tinggalnya, barulah anak
diajarkan dengan situasi natural yang
berbeda. Jika distraksi lingkungan
yang baru menjadi suatu masalah, ini
merupakan pelajaran baru untuk anak
supaya lebih dapat memfokuskan
untuk beradaptasi terhadap
berbagaimacam distraksi di
lingkungan yang natural seperti
halnya saat di sekolah (Leaf & Mc
Eachin: 1999:13).
1. c. Waktu Terapi yang Ideal
Menurut Leaf & Mc Eachin (1999:10),
saat akan memutuskan berapa jam
perminggu terapi yang dibutuhkan,
harus melihat kepada kebutuhan anak
dalam kesehariannya dimana
pembagian waktu haruslah termasuk
didalamnya untuk aktivitas bermain
yang berstruktur, waktu istirahat,
serta waktu untuk keluarga. Selain
jumlah jam saat one-on-one
teaching, tetap harus mengutamakan
kualitas dan struktur dari terapi yang
dijalankan daripada menentukan
waktu formal untuk terapi. Hasil
penelitian menyebutkan banyak anak
autisma membaik dengan
menggunakan terapi 30 (atau lebih)
jam per minggu. Panjang durasi
waktu sesi terapi haruslah dibuat
untuk mencapai keberhasilan yang
tinggi. Pencapaian tersebut dapat
tercapai dengan durasi 2 sampai 3
jam.
1. d. Evaluasi dan kriteria
keberhasilan tugas (drill)
Evaluasi yang dapat diukur membuat
semua orang dapat melihat apakah
anak bisa atau tidak. Biasanya orang
tua yang menentukan memakai
penilaian tertentu atau karena
memakai konsultan tertentu maka
memakai penilaian dari konsultan
tersebut. Ada beberapa gaya
penilaian yang sering dipakai, yaitu:
a) Menerapkan 3 nilai sesuai respon
anak yaitu tepat dilambangkan (+),
tidak tepat dengan (-), tidak ada
respon dengan (NR).
b) Menerapkan bentuk P (Prompt)
dan A (Achieve) . Bila anak salah
berespon maka nilainya P, sebaliknya
bila respon benar nilainya A. Nilai A
dari 3 orang yang berbeda atau 3 sesi
yang berbeda, drill atau suatu
keterampilan dianggap lulus atau
dapat naik ke level berikutnya.
c) Menerapkan dengan nilai pecahan
dimana 80% dari keseluruhan
percobaan (dalan satu drill) anak
berespon benar dikatakan lulus (%
berdasarkan ketetapan terapis),
Ada juga yang lebih memecah
kemampuan (discrete trial training)
dengan menampilkan materi tanpa
distraksi atau hanya satu yang
dinamakan Masse Trial (MT).
Kemudian setelah 3x 100% benar dari
3 sesi yang berbeda secara berturut-
turut dikatakan lulus dan akan masuk
ke Extended Trial ( ET). Pada ET materi
yang menjadi target akan diberi
distraksi, distraksi dapat dibedakan
menjadi dua yaitu distraksi yang
belum diketahui anak ( Unknown
distracktor-Ud ) dan yang diketahui
(Known distractor-Kd ). ET dengan Ud
90-100% benar dalam 3 sesi yang
berurutan setelah itu masuk Et
dengan Kd. Penilaian yang diterapkan
sama dengan sebelumnya. Skoringnya
adalah jumlah respon benar perjumlah
materi target ditambah materi
distraktor.
d) Generalisasi
e) Maintenance
Program Umum
1. Kepatuhan (complience );
duduk, perhatian dsb.
2. Mengurangi/menghilangkan
perilaku self-stimulatory dan
agresiv.
3. Mengajarkan konsep imitasi
(menirukan / imitation skills ).
4. Satu kemampuan dapat
dipelajari oleh anak, langsung
dikembangkan bersama anak
lain sebagai model.
5. Ajarkan anak sebuah bentuk
komunikasi ( verbal, gambar,
isyarat/sign ).
6. Ajarkan anak untuk bermain
secara independent dan
bermain bersama orang lain/
teman.
7. Ajarkan pre-school skills
(menggunting, menempel,
duduk di lantai, dsb ).
8. Ajarkan kemampuan bantu
diri / self-help skills ( toileting)
.
9. Ajarkan kemampuan
bersosialisasi / social skills
(mengatakan “hello”, “dah” )
10. Ajarkan kemampuan motoriknya
(gross dan fine ).
11. Ajarkan bahasa secara
receptive/expresive ( kata
benda, kerja, preposisi,
percakapan ).

Jumat, 01 April 2016

Terapi Anak Autis Dll. Azalea Terapi Harapan Indah Bekasi

Azalea Terapi

Menangani Anak :
- Autisme
- Terlambat Bicara
- Down Syndrome
- Cerebral Palsy (CP)
- Gangguan Motorik
- Dll

Pelayanan Kami Berupa :
- Terapi Edukasi & Perilaku
- Sensory Integrasi
- Fisioterapi
- Terapi Wicara
- Dll

Jl. Dahlia Indah Raya Blok JA No : 6
Harapan Indah
Bekasi Kota

Telp : 089607654360 & 081808257011

Terapi Autis (Autisme) Azalea Terapi Harapan Indah Bekasi

AUTISME
Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. Kata autisma berasal dari bahasa Yunani “auto” berarti sendiri yang ditujukan pada seseorang yang menunjukkan gejala “hidup dalam dunianya sendiri”. Pada umumnya penyandang autisma mengacuhkan/tidak merespon/tidak bereaksi terhadap rangsangan suara, penglihatan, maupun sensoris yang lain. Anak tidak akan bereakis terhadapat kejadian yang melibatkan mereka. Apabila ada reaksi biasanya reaksi ini tidak sesuai dengan situasi (stereotip / membingungkan) atau malahan tidak ada reaksi sama sekali. Mereka menghindari / tidak menyukai / tidak berespon terhadap kontak sosial seperti pandangan mata, sentuhan kasih sayang, pelukan, bermain dengan anak lain dan sebagainya.
Penyebab autisme belum diketahui secara pasti. Beberapa ahli menyebutkan autisme disebabkan karena terdapat gangguan biokimia, ahli lain berpendapat bahwa autisme disebabkan oleh gangguan psikiatri/jiwa. Beberapa ahli berpendapat bahwa autisme disebabkan oleh karena kombinasi makanan yang salah atau lingkungan yang terkontaminasi zat-zat beracun yang mengakibatkan kerusakan pada usus besar yang mengakibatkan masalah dalam tingkah laku dan fisik termasuk autisme. Walaupun paparan logam berat (air raksa) terjadi pada setiap anak, namun hanya sebagian kecil saja yang mengalami gejala autism. Hal ini mungkin berkaitan dengan teori genetik, salah satunya berkaitan dengan teori Metalotionin. Beberapa penelitian anak autism tampaknya didapatkan ditemukan adanya gangguan netabolisme metalotionin. Metalotionon adalah merupakan sistem yang utama yang dimiliki oleh tubuh dalam mendetoksifikasi air raksa, timbal dan logam berat lainnya. Setiap logam berat memiliki afinitas yang berbeda terhada metalotionin. Berdasarkan afinitas tersebut air raksa memiliki afinitas yang paling kuat dengan terhadap metalotianin dibandingkan logam berat lainnya sepertoi tembaga, perak atau zinc.
Untuk mendeteksi kondisi autism sangat sulit karena tidak terlihat pada permasalahan fisiknya, yang nampak pada anak dengan Autisme adalah permasalahan emosional psikologisnya.
DETEKSI DINI KEMUNGKINAN ANAK MENGALAMI AUTISME / BERKEBUTUHAN KHUSUS
1. Deteksi Dini Sejak dalam Kandungan
Sampai sejauh ini dengan kemajuan tehnologi kesehatan di dunia masih juga belum mampu mendeteksi resiko autism sejak dalam kandungan. Terdapat beberapa pemeriksaan biomolekular pada janin bayi untuk mendeteksi autism sejak dini, namun pemeriksaan ini masih dalam batas kebutuhan untuk penelitian.
2. Deteksi Dini Sejak Lahir hingga Usia 5 tahun
Sangat sulit untuk mendeteksi diawal kehidupan anak atau pada masa bayi (usia 0 as 24 bln) . Tetapi penting untuk mengetahui gejala dan tanda-tanda penyimpangan perkembangan emosional psikologis sejak dini karena penanganan yang lebih cepat akan memberikan hasil yang lebih baik.
Beberapa gejala gejala yang harus diwaspadai terlihat sejak bayi atau anak menurut usia :
a. Usia 0-6 bulan
- Pada saat bayi baru lahir kemudian diletakkan di dada ibu tidak ada reaksi "nipple seeking" sebagai reaksi "rooting reflex" untuk mencapai puting untuk reflex mengenyut
- Bayi tampak terlalu tenang --> tanpa expresi (jarang menangis)
- Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik
- Gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila mandi
- Tidak “babbling”
- Tidak ditemukan senyum sosial diatas 10 minggu
- Tidak ada kontak mata diatas umur 3 bulan
- Perkembangan motor kasar/halus sering tampak normal
b. Usia 6 – 12 Bulan
- Kaku bila digendong
- Tidak mau bermain permainan sederhana (ciluk ba, da-da)
- Tidak mengeluarkan kata
- Tidak tertarik pada boneka
- Memperhatikan tangannya sendiri
- Terdapat keterlambatan dalam perkembangan motor kasar/halus
- Mungkin tidak dapat menerima makanan cair
c. Usia 2 – 3 tahun
- Tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan anak lain
- Melihat orang sebagai “benda”
- Kontak mata terbatas
- Tertarik pada benda tertentu
- Kaku bila digendong
d. Usia 4 – 5 Tahun
- Sering didapatkan ekolalia (membeo)
- Mengeluarkan suara yang aneh (nada tinggi atau datar)
- Marah bila rutinitas yang seharusnya berubah
- Menyakiti diri sendiri (seperti menggigit badannya sendiri, membenturkan kepala)
- Temperamen tantrum atau agresif
Apabila ada tanda-tanda seperti diatas segera bawa anak ke ahlinya untuk segera mendapatkan assessment / pemeriksaan secara detail sehingga akan mendapatkan diagnosis dan intervensi yang sesuai dengan permasalahannya.

World Autism Awareness Day 2 April 2016

Yang berkesempatan hadir di monas, bisa bawa nametag ini yaa..
Sahabat2ku
Yu Kita BIRU kan
Monumen Nasional & ikut Kontes Selfie/Wefie , Sabtu Tgl 2 April 2016
NYALAKAN KEPEDULIANMU, BIRUKAN MONASKU

Bagi Anda yang berada di Jakarta, Yayasan Autisma Indonesia / YAI bekerjasama dengan beberapa organisasi pemuda peduli autisme, mengundang siapapun yang peduli untuk hadir dan berkumpul bersama merayakan kampanye
"LIGHT IT UP BLUE" di MONAS
Waktu : Malam 2 April 2016 mulai pukul 18.30 – 20.00
Lokasi : Monumen Nasional (masuk melalui pintu gerbang
Istana Negara atau Patung Kuda Arjuna atau parkir IRTI)
Dress Code : Memakai baju/kaos berwarna biru langit. Bawa juga topi biru dan aneka atribut yang berwarna biru langit.
Perlengkapan: Jika bisa, membawa sumber cahaya biru (glow stick lebih dianjurkan) (Panitia menyediakan glow stick, hanya saja jumlahnya terbatas).
Jangan lupa untuk membawa payung jika bisa yang berwarna biru.
Agenda:
1. 18.00-18.30 Berkumpul
2. 18.30-18.45 Menyaksikan Monas mulai disirami cahaya biru
3. 18.45-19.15. Menyalakan blue glow stick bersama-sama di tengah balon tulisan Light it Up Blue di bawah Monas yang berwarna biru. Pemotretan bersama.
4. 19.15-19.30 Menikmati Monas dan kebersamaan bersama masyarakat yang peduli terhadap individu autistik
5. 19.30-20.00 Acara selesai dan bersiap untuk pulang.
Mari, bersama kita NYALAKAN KEPEDULIAN, BIRUKAN MONAS
2. KONTES FOTO SELFIE/WEFIE NYALAKAN KEPEDULIANMU, BIRUKAN MONASKU
Kontes foto selfie atau wefie untuk menunjukkan kepedulian terhadap individu autistik di depan Monas yang bercahaya biru. Foto harus menggambarkan kegembiraan dan kebersamaan. Boleh menambahkan selfie sign atau banner Light it Up Blue.
Syarat ikut kontes:
1. foto harus diambil saat tanggal 2 April-9 April 2016
2. foto harus dikirim ke twitter YAI @AutismIndonesia dengan dua hastag ‪#‎LIUB‬ ‪#‎LIUBIndonesia‬ saat tanggal 2- 9 April 2016.
Foto yang ditweet disertai kata-kata yang membangun kepedulian lingkungan untuk individu autistik.
Hadiah untuk pemenang berupa voucher belanja dan souvenir menarik.
Pemenang akan diumumkan tanggal 16 April di twitter dan facebook. Pengambilan hadiah tanggal 17 April di Grand Indonesia.
Jika berminat hadir acara LIUB Monas, hubungi:
Meily (081510500754) (sms/wa lebih dahulu)
Imam (085868157609) (sms/wa lebih dahulu)




Terapi Autis Puber, Azalea Terapi Harapan Indah Bekasi

Silakan menambahkan informasi atau berbagi pengalaman nya tentang puber, pada kolom komentar.Terima kasih untuk informasi yang diberikan untuk saya.
Masa pubertas
» Masa pubertas terjadi pada sekitar usia 10 - 11 th
» Perubahan yang terjadi pada fisik
menyangkut :
> Primary sexual characteristics :
mencangkup perkembangan organ
reproduksi (tidak kasat mata)
> Secondary sexual characteristics:
mencakup perubahan pada tubuh yang
tampak oleh orang lain

Masa pubertas
» Selain perubahan fisik, juga terjadi
perubahan pada aspek-aspek :
> Psikologis (konsep diri,
kepercayaan diri)
> Sosial (pergaulan, membandingkan dengan
teman)
> Emosi (labil, bingung)
> Kesehatan (anorexia, bulimia)
> Seksualitas
» Anak laki mulai berubah sekitar usia
11 - 12 th & terus berkembang sampai
usia 20 th
» Anak perempuan mulai berubah skitar
usia 8 - 9 th & terus berkembang sampai
usia 16 th
» Terdapat insiden terjadinya masa
pubertas yang terlalu cepat
Hal yang perlu jadi perhatian :
- Perubahaan fisik (kumis, bulu-bulu, jerawat, jakun dsb)
terjadinya ereksi, ejakulasi, mimpi
basah
- Kertarikan pada lawan jenis
- Apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan
- Emosi yang labil dan perasaan yang
membingungkan
- Makna relationship dan tanggung
jawab
Hal yang perlu jadi perhatian :
- Perubahan fisik (buah dada, pinggul
membesar, tumbuh bulu)
- Terjadinya menstruasi, kehamilan
- Kertarikan pada lawan jenis
- Apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan
- Emosi yang labil dan perasaan yang
membingungkan
- Makna relationship dan tanggung
jawab
Masalah yang sering di keluhkan :
- Hygine - kerbersihan
- Modesty - sopan santun
- Public versus privacy - beda publik
dan pribadi
- Relationship boundaries - batasan
bergaul
- Sexual needs - kebutuhan seksual
- Masturbasi / Onani

Terapi Autis Di Harapan Indah Bekasi, Facebook Azalea Terapi

* ADAPTIVE DEVELOPMENT
Adaptive Development atau perkembangan adaptif terkadang diartikan sebagai kemampuan untuk mengurus diri sendiri (mandiri) atau kemampuan melakukan kegiatan sehari - hari.
Anak bisa saja menggunakan kemampuan / keahlian yang sudah ia kembangkan sebelumnya, atau bisa juga menjadi perlu bagi si anak untuk mendapatkan keahlian yang baru.
* ADJUSTED AGE
Usia anak yang sebenarnya setelah dikurangi jumlah minggu anak lahir dalam keadaan prematur.
Misalnya, jika anak lahir dalam keadaan prematur selama delapan minggu, dan sekarang usianya 20 minggu, maka adjusted age-nya adalah 12 minggu.
* AFFECT
Keadaan emosi atau perasaan seseorang yang dapat diamati.
Misalnya, kemarahan, kesedihan, harapan, dan bahagia.
* AGE APPROPRIATE
Usia atau tinggkatan dimana seorang anak dipertimbangkan mampu menyelesaikan satu pekerjaan atau kegiatan.
* ANOMOLY
Perbedaan yang signifikan dari standar pada umumnya.
* ASPERGERS DISORDER
Ciri khas penyandang Asperger adalah adanya berbagai gangguan psikologis, seperti gangguan interaksi sosial, terhambatnya perkembangan psikologis, melakukan pola pengulangan dalam hal prilaku, minat, dan aktifitas, serta gangguan fungsional lainnya.
Berbeda dengan gangguan Autistik, pada penyandang Asperger tidak ditemukan adanya hambatan hal pembelajaran bahasa (misalnya : penggunaan satu suku kata dalam berkomunikasi pada usia dua tahun, dan penggunaan frase yang spontan pada usia tiga tahun).
Meskipun demikian aspek komunikasi sosial lainnya bisa saja terpengaruh, seperti dalam komunikasi dua arah.
* ASSISTIVE TECHNOLOGY
Alat, perlengkapan, atau pelayanan yang digunakan untuk membantu seseorang dengan kebutuhan khusus.
Misalnya, komputer yang memiliki program kata - kata dapat digunakan untuk anak yang kesulitan dalam menggunakan fungsi motorik halusnya dan kesulitan dalam menulis tangan.
* ATTACHMENT
Hubungan spesial antara bayi yang baru lahir dengan pengasuh pertamanya, yang biasanya adalah sang ibu.
* ATTENTION-DEFICIT / HYPERACTIVE DISORDER (ADHD)
Ciri khusus dari penyandang ADHD adalah kurangnya perhatian atau konsentrasi pada satu hal dan / perilaku hiperaktif yang lebih sering diperhatikan atau lebih parah dibandingkan anak anak seusianya.
* ATTUNED RESPONSE
Bentuk balasan atau tanggapan dari seseorang yang menunjukan suatu pemahaman akan sesuatu yang sedang dikomunikasikan.
* AUDIOLOGIST
Sebuah profesi di bidang kesehatan yang mengambil spesialisasi dalam cabang ilmu pengetahuan, terutama dlam bidang penanganan seseorang dengan gangguan pendengaran atau ketulian.
* AUTISM
Sebuah gangguan perkembangan yang biasa muncul di awal usia tiga tahun, di mana mempengaruhi perkembangan komunikasi dan keahlian sosialnya.
Perilaku lainnya yang sering muncul adalah ketertarikan berlebihan pasa sebuah benda atau bagian dari benda, hand flapping atau finger flapping (perilaku merangsang diri sendiri). mengayun - ayunkan badan, hingga perilaku yang mengarah pada melukai dirinya sendiri.
* AUTISTIC SPECTRUM DISORDER
Sebuah gangguan perkembangan yang biasanya muncul di awal usia tiga tahun, di mana mempengaruhi, di mana mempengaruhi perkembangan komunikasi dan keahlian sosialnya.
Perilaku lainnya sering muncul adalah ketertarikan berlebihan pada sebuah benda atau bagian dari benda, hand flapping atau finger flapping (pelilaku merangsang diri sendiri). mengayun - ayunkan badan hingga perilaku yang mengarah pada melukai dirinya sendiri.
Autisme diperkirakan memiliki variasi spektrum, mulai dari gangguan, autistik yang lebih parah (biasanya terdekteksi di usia - usia awal anak) hingga autisme dengan tingkat fungsional tinggi yang mungkin belum terdeteksi sampai beberapa waktu kemudian.
* BEHAVIORAL DIFFCULTIES
Permasalahan pada diri seseorang dalam hal perbuatan, berperilaku atau membawa dirinya sendiri secara sosial.
Seseorang anak dengan masalah perilaku kemungkinan memiliki kesulitan dalam mengikuti peraturan di dalam kelas atau sekolah.
* BIRTH DEFECT
Ketidak normalan stuktural, fingsional, dan metabolisme yang muncul pada saat kelahiran sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan fisik atau mental atau kefatalan.
Diketahui ada lebih dari sekitar 4.000 birth defect yang kemungkinan disebabkan oleh faktor genetis atau faktor lingkungan.
Sekitar 150.000 bayi (di AS) lahir setiap tahunnya dengan birth defect.
* BLINDNESS
Blindness atau kebutaan adalah suatu kondisi seseorang yang tidak memiliki kemampuan untuk melihat, atau hilangnya pengelihatan secara normal.
Hal ini biasanya disebabkan oleh kerusakan atau gangguan yang terjadi pada mata, atau pada wilayah otak yang berhubungan dengan fungsi pengelihatan.
* BREATHING TUBE
Pipa endotracheal (pernafasan) yang digunakan sebagai alat bantu pernafasan.
Salah satu ujung pipa terhubung pada sebuah ventilator (mesin pernafasan), sedang ujung lainnya di masukkan ke dalam saluran suara (vokal cords).
* CEREBRAL PALSY
Suatu kondisi akibat kerusakan pada otak yang mengakibatkan adanya masalah dalam hal gerakan dan postur tubuh.
Kerusakan ini biasanya terjadi pada saat perkembangan otak sebelumnya, yaitu pada saat atau segera setelah proses kelahiran.
Istilah cerebral mengacu pada otak sedangkan palsy berhubungan dengan masalah dalam hal kontrol otot, gerakan, maupun postur tubuh.
* CHILDCARE PROVIDERS
Sebuah profesi yang menyediakan jasa pengasuhan bagi anak - anak yang orangtuanya atau pengasuh utamanya sedang sibuk bekerja atau melakukan kegiatan lain.
Misalnya, seseorang ibu yang bekerja bisa menitipkan anaknya di sebuah tempat penitipan anak yang menyediakan jasa pengasuhan.
* CHRONOLOGICAL AGE
Usia seseorang yang sebenarnya (misalnya : usia dua tahun empat bulan).
* COGNITIVE
Mengacu pada proses pemahaman atau berfikir.
* COGNITIVE ABILITLES
Beragam cara yang dilakukan seseorang untuk secra mental menjadi sadar diri akan lingkungan sekitarnya.
Proses mental ini mencangkup beberapa fungsi, seperti fungsi pembelajaran, persepsi, memori, imajinasi, dan penggunaan bahasa.
* COGNITIVE DEVELOPMENT
Perkembangan fungsi - fungsi pada otak, termasuk persepsi, memori, imajinasi, dan penggunaan bahasa.
* COMMUNICATE
Memberikan informasi dari satu orang ke orang lainnya dengan tujuan agar sesuatu dapat diketahui.
Manusia berkomunikasi baik secara verbal (dengan kata - kata) dan juga non-verbal (dengan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan sebagainya).
* COMMUNICATION
Proses memberikan informasi dari satu orang ke orang lainnya dengan tujuan agar sesuatu dapat diketahui.
Misalnya berkomunikasi baik secara verbal (dengan kata - kata) dan juga non-verbal (dengan ekspresi wajah gerakan tubuh, dan sebagainya).
* COMMUNICATION DEVELOPMENT
Proses pertumbuhan di mana seorang anak mendapatkan dan menguasai keahlian yang dibutuhkan untuk memberikan dan menerima informasi dari orang lain.
* CONDUCT DISORDER
Ciri khasnya adalah pola perilaku yang tetap dan berulang untuk mencoreng atau merusak hak - hak dasar orang lain atau sebagian besar norma - norma peraturan sosial yang dibuat sesuai usia.
* CONGENITAL
Karakteristik atau kondisi apapun yang ada sejak lahir.